Skip to content

Aquapol-police.com

Aktifitas Petugas Hukum Perairan

  • Home
  • Pencurian
  • Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman
Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman

Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman

Posted on 4 Januari 20214 Januari 2021 By Hinaries Tak ada komentar pada Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman
Pencurian

Kapal China masuk Laut Natuna secara ilegal alias tanpa izin sehingga Indonesia melayangkan protes keras kepada pemerintahan Tiongkok setelah mengetahui kabar tentangnya. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam aksi tersebut karena secara tidak langsung China telah menyepelekan kedaulatan NKRI khususnya seputar wilayah perairan.

Pada 30 Desember 2019, Duta Besar China mendapatkan surat cinta yang berisikan panggilan untuk menghadap Kementerian Luar Negeri terkait insiden tersebut. Adapun diduga sementara ini kapal ikan asal negeri tirai bambu itu telah melanggar sejumlah pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia meliputi illegal activities, unregulated fishing, serta unreported fishing.

Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman

Sampai ketika berita itu heboh mencuat ke permukaan, masih belum diketahui ada berapa saja kapal China yang masuk tanpa izin ke Perairan Natuna. Sekjen KKP yaitu Nilanto Perbowo berujar bahwasanya mereka justru malah berhasil mendapati tangkapan lainnya yaitu kapal ikan asal Vietnam yang juga masuk secara ilegal.

Sekiranya ada tiga kapal Vietnam yang akhirnya berbuntut pada aksi kejar-kejaran layaknya di film aksi laga Hollywood begitu menegangkan. Mereka pun akhirnya terpojok dan harus berlabuh pada kawasan pinggir pantai Indonesia setelah terkepung dari segala arah oleh pihak polisi perairan tanah air Republik Indonesia.

Kapal China Masuk Laut Natuna Bersamaan Dengan Kapal Vietnam

Setelah berhasil diamankan, ketiga kapal Vietnam tersebut bergerak menuju suatu pelabuhan di Pontianak, Kalimantan Barat, berdasarkan arahan polisi. Sekjen KKP belum dapat memastikan pada saat itu mengenai kapan tepatnya seluruh tersangka akan segera tiba di sana, apalagi mereka masih kewalahan menangani kasus kapal China masuk Laut Natuna.

Kisruh seputar perebutan kawasan di laut lepas sekitar Natuna menjadi semakin keruh karena kedua pihak baik Indonesia maupun China tidak ada yang mau mengalah. Kementerian Luar Negeri sampai ikut buka suara terkait kasus ini dan menyuarakan pernyataan tegas bahwasanya Indonesia tidak punya overlapping juridiction dengan Republik Rakyat China.

Kapal China Masuk Laut Natuna Bersamaan Dengan Kapal Vietnam

China dilaporkan masih bersikeras dengan praktik penambahan 9 dash-line yang ia masukkan ke dalam peta buatan lokal miliknya sebagai sebuah propaganda. Penarikan garis sepihak yang ditenggarai oleh China menyebabkan mereka merasa berhak untuk mengeksploitasi wilayah kedaulatan NKRI khususnya di Laut Natuna.

Indonesia kembali mengecam tindakan tersebut dan memproklamirkan bahwa negara kita tidak mengakui 9 dash-line buatan RRC sampai kapanpun. Pasalnya, semua ketentuan ini telah dibahas dalam event UNCLOS tahun 2016 yang merupakan singkatan dari United Nations Convention for the Law of the Sea.

Kedubes China Berjanji Akan Melaporkan Kasus Illegal Fishing ke Beijing

Seandainya insiden ini terjadi beberapa tahun lebih awal, maka sudah pasti ia akan jadi santapan Ibu Susi Pudjiastuti Beserta Polisi Air Indonesia tenggelamkan kapal asing di perairan Indonesia tanpa ampun. Srikandi asal nusantara ini memang terkenal tegas dan berani dalam menjalankan tugasnya, bahkan ia tidak segan membasmi para pencuri yang berniat merugikan Indonesia seputar bidang kelautan.

Semenjak hengkangnya Ibu Susi, negara China semakin berani dan terus saja membantah akan masuknya kapal mereka secara ilegal ke wilayah kelautan Indonesia. Pemerintahan China berkilah bahwa selama ini para nelayan mereka sudah terbiasa bolak – balik menangkap ikan di tempat itu dan tidak pernah mengalami kendala berarti.

Kapal China Masuk Laut Natuna Kedubes China Berjanji Akan Melaporkan ke Beijing

Pasca kejadian kapal China masuk Laut Natuna, KKP mulai merapatkan barisan dan menambah jadwal patroli selama satu tahun ke depan agar tidak kecolongan kembali. Hal ini sama sekali bukan main – main, karena bahkan setelahnya pihak patroli udara sampai ikut turun tangan sehingga pantauan bisa terjadi dari dua arah.

Secara teknis, total jadwal patroli pada tahun 2019 hanya ada 168 hari, kemudian mendapat revisi pada tahun 2020 menjadi 300 hari. Dengan bergabungnya pasukan udara, diharapkan nantinya situasi menjadi lebih kondusif serta terkendali sehingga dapat meminimalisir tindakan pencurian oleh pihak asing.

Tag: ilegal kedaulatan mengeksploitasi patroli Sekjen tegas

Navigasi pos

❮ Previous Post: Susi Pudjiastuti Beserta Polisi Air Indonesia Tenggelamkan Kapal Asing Di Perairan Indonesia
Next Post: Perlawanan Indonesia Mempertahankan Kawasan Perairan Natuna ❯

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Perlawanan Indonesia Mempertahankan Kawasan Perairan Natuna
  • Kapal China Masuk Laut Natuna Tanpa Izin Berujung Kecaman
  • Susi Pudjiastuti Beserta Polisi Air Indonesia Tenggelamkan Kapal Asing Di Perairan Indonesia
  • Kisruh Ekspor Benih Lobster Berujung Janji Dari Menteri KP Baru
  • Pusat Pendidikan Kepolisian Perairan Indonesia

Komentar Terbaru

    Arsip

    • Januari 2021
    • Desember 2020

    Kategori

    • Lokal
    • Pencurian
    • perairan

    Meta

    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org

    Copyright © 2021 Aquapol-police.com.

    Theme: Oceanly by ScriptsTown