Distrik Berlian Antwerpen merupakan salah satu daerah paling aman pada dunia, menggunakan miliaran dolar berlian berpindah tangan pada sana setiap tahun. serta pada sanalah pada tahun 2003 satu geng pencuri melakukan galat satu perampokan berlian terbesar dalam sejarah. Meskipun sebagian besar geng, yang dikenal menjadi School of Turin, telah ditangkap, berliannya tidak pernah diambil. Orang pada balik perampokan berlian Antwerpen, Leonardo Notarbatolo, akrab dengan cerita wilayah itu.

Dia kadang-kadang pulang ke sana buat menggadaikan berlian yg dicuri di Italia, telah sebagai pencuri sejak usia delapan tahun (korban pertamanya artinya tukang susu). ad interim penegak hukum percaya bahwa Notarbartolo merupakan biang keladinya, dia mengatakan bahwa seorang pedagang berlian yang tidak disebutkan namanya telah merekrutnya. pria tidak dikenal ini, klaim Notarbartolo, membayarnya buat mengambil gambar sistem keamanan kompleks brankas dan membentuk replika brankas.

Cerita Pada Balik Perampokan Berlian Antwerpen

Lalu, menggunakan donasi sekelompok dealer, serta Sekolah Notarbartolo di Turin, para pencuri menemukan cara buat masuk ke brankas yang safety. Akhirnya, di 16 Februari 2003, mereka mengeksekusi planning mereka. Pencuri berhasil melewati 10 lapisan keamanan, yg sebelumnya diklaim tak dapat ditembus. Mereka melewati kamera, dial kombo, kunci berkunci, sensor magnetik, gerbang baja terkunci, sensor cahaya, sensor panas dan motilitas, dan sensor pelucutan keypad. Mereka menggunakan aluminium untuk mengelabui medan magnet serta melepaskan plastik asal kabel sirkuit sensor.

Lalu, mereka memuat tas berlian dan permata lainnya. Butuh 2 jam buat mengeluarkan semuanya berasal gedung. tapi, berkat salah satu anggota geng, semuanya akhirnya berantakan. laki-laki itu artinya Pietro Tavano, yg dikenal sebagai Speedy serta salah satu teman seumur hayati Notarbartolo. namun, Tavano tak mempunyai kepala yang setara dengan temannya. sehabis perampokan, mereka mengangkut berlian ke beberapa kendaraan beroda empat. dalam bepergian pulang, Speedy mengalami agresi panik, dan membentuk Notarbartolo menepikan mobilnya.

Tidak usang kemudian, Speedy melemparkan barang bukti itu ke hutan. sesudah menenangkan temannya, mereka memulihkan sebagian besar isinya serta pergi. tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka berada di properti langsung, milik August Van Camp, seorang pertapa Belgia. dia menelepon polisi sebab puing-puingnya, yang berisi rekaman video slot terbaru yg digantung, sandwich yg setengah dimakan, lusinan berlian mungil, serta tanda terima buat sistem pengawasan video.

Itu cukup bukti buat menghubungkan kejahatan itu menggunakan Notarbartolo. Notarbartolo mengaku hanya mendapat barang dagangan senilai $20 juta. Pihak berwenang berkata masih ada $ 100 juta yg hilang. Pengadilan Belgia memvonisnya 10 tahun penjara. Perampok lain pada The School of Turin masing-masing menerima 5 tahun. tetapi demikian, Notarbartolo permanen pada ceritanya bahwa dia bukan biang keladi pencurian berlian Antwerpen, dan tidak pernah mengarahkan pihak berwenang ke keberadaan berlian tadi.